ternyata-mood-bisa-dipengaruhi-sama-usus
Ternyata Mood Bisa Dipengaruhi Sama Usus!

Pernah nggak sih kamu merasa tiba-tiba bad mood, padahal semuanya baik-baik saja? Ternyata jawabannya bisa jadi ada di ususmu sendiri. Yup, usus bukan cuma soal pencernaan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kondisi usus punya hubungan erat dengan suasana hati. 

  1. Usus = "Otak Kedua"

Di dalam usus, ada jaringan saraf yang jumlahnya gila-gilaan banyaknya. Saking banyaknya, para ilmuwan sampai menyebut usus sebagai second brain. Jaringan ini berkomunikasi dengan otak lewat jalur yang disebut gut-brain axis.
Kalau usus sedang kacau, misalnya karena stres, makan nggak teratur, atau kurang serat, sinyalnya bisa bikin mood ikut berantakan. 

  1.  Bakteri Baik Ikut Tentukan Mood 

Di usus ada jutaan bakteri baik yang tugasnya menjaga pencernaan tetap sehat. Yang menarik, bakteri ini juga bisa menghasilkan zat-zat seperti serotonin dan dopamin, dua senyawa yang erat banget dengan rasa bahagia. Kalau bakteri baiknya seimbang, tubuh terasa lebih segar dan mood stabil. Tapi kalau bakteri jahat lebih dominan? Nah, bisa muncul cemas, gampang marah, atau cepat sedih. 

  1. Makanan Bisa Mengubah Suasana Hati 

Apa yang kamu makan hari ini itu langsung mempengaruhi kerja usus. 

  • Makanan tinggi gula, bikin bakteri "ngambek", mood naik-turun. 

  • Makanan fermentasi (yoghurt, kimchi, tempe) bantu tambah bakteri baik. 

  • Sayur dan buah tinggi serat, makanan favorit usus biar lebih bahagia.

Jadi kalau lagi ngerasa baper tanpa alasan, coba cek dulu makanan yang masuk belakangan ini. 

  1. Stres Juga Ngaruh Balik ke Usus 

Hubungannya dua arah. Usus bisa mempengaruhi mood, tapi mood atau stres juga bisa mempengaruhi usus. Itulah kenapa saat lagi panik, perut suka "mules mendadak". Stres bikin pergerakan usus kacau, dan itu makin memperburuk suasana hati. 

  1. Gimana Cara Menjaga Usus Supaya Mood Lebih Stabil? 

Beberapa langkah simpel ini bisa bantu: 

  • Makan lebih banyak serat dan makanan fermentasi 

  • Kurangi gula berlebih 

  • Minum air cukup 

  • Tidur teratur 

  • Kelola stress (jalan santai, journaling, doa, dan olahraga ringan)