menambahkan-penyedap-rasa-pada-mpasi-si-kecil-amankah
Menambahkan Penyedap Rasa Pada MPASI Si Kecil, Amankah?

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) merupakan langkah penting dalam perkembangan si Kecil. Memastikan bahwa si Kecil menerima nutrisi yang cukup dan tepat adalah prioritas utama bagi orang tua. MPASI berperan penting dalam memberikan nutrisi yang diperlukan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan otak, sistem imun, dan kesehatan secara keseluruhan. Pada tahap ini, si Kecil mulai diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan padat selain ASI atau formula. Penting untuk memastikan bahwa makanan tersebut kaya akan zat gizi seperti protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. 


Namun, muncul pertanyaan apakah boleh menambahkan penyedap rasa pada makanan si Kecil, dan apakah hal tersebut aman bagi pertumbuhan dan perkembangannya?

Sebaiknya hindari penggunaan penyedap rasa instan pada semua makanan si Kecil.  Penggunaan penyedap rasa pada MPASI si Kecil karena dapat menimbulkan beberapa risiko seperti:


  1. Meningkatkan Resiko Hiperaktif

Kandungan MSG yang sering dikonsumsi si Kecil menjadi salah satu penyebab hiperaktif. Untuk itu, pemberian MSG harus dibatasi, lebih baik Bunda mengganti makanan atau cita rasa pada makanan si Kecil dengan bahan-bahan alami, seperti rempah-rempah.


  1. Menurunkan Fungsi Otak

Penambah rasa sendiri mengandung senyawa oksitosin yang bersifat racun bagi tubuh. Jika kandungan dikonsumsi secara berlebihan, sel-sel neuron pada jaringan otak perlahan-lahan akan mati dengan sendirinya. Jika hal ini terus dilakukan, perkembangan otak pada si Kecil akan terhambat, bahkan bisa saja mengalami kemunduran.


  1. Pemicu Obesitas

Ketika dikonsumsi secara terus-menerus, tubuh akan terbiasa dengan zat ini, sehingga membuat tubuh menjadi ketagihan. Adanya penyedap rasa pada makanan akan membuat seseorang selalu ingin makan, sehingga berat badannya menjadi sulit terkontrol dan menyebabkan kegemukan.


Namun, Bunda boleh saja menambahkan garam atau gula hanya saja ini dilakukan ketika si Kecil sudah berusia di atas satu tahun. Karena di bawah usia 1 tahun sebaiknya makanannya tidak diberikan garam. Ini karena indra perasa si Kecil perlu mendapatkan kesempatan untuk mencicipi rasa murni dari makanan.


Penambahan garam pada makanan si Kecil di bawah usia 1 tahun akan mengakibatkan kelebihan berat badan, hipertensi hingga penyakit di usia muda. Jika Bunda ingin menambahkan garam atau penambah rasa asin pada MPASI si Kecil, Bunda bisa gunakan makanan yang memiliki kadar garam tinggi, seperti kacang-kacangan, sayur dan daging. 


Untuk lebih jelas mengenai nutrisi yang baik untuk si buah hati, Bunda bisa diskusikan dengan dokter gizi kesayangan keluarga Bunda. Agar lebih jelas mengetahui apa yang baik untuk dikonsumsi Si Kecil, mereka akan menjadi anak yang lebih sehat dan bahagia karena vitamin, nutrisi, dan gizinya terpenuhi dengan baik.