Sebagian orang cenderung memilih menyelamatkan makanan meski sudah jatuh ke lantai. Alasannya klasik, makanan belum sampai lima menit di lantai sehingga dianggap masih layak disantap.
Ungkapan "belum 5 menit" sering sekali diucapkan ketika makanan yang akan disantap tidak sengaja jatuh ke lantai. Karena merasa sayang dengan makanan yang terbuang begitu saja, banyak orang Indonesia biasanya akan langsung buru-buru mengambil makanan kembali, membersihkannya sebentar, lalu lanjut memakannya.
Dikutip dari Sciencealert, bakteri bisa cepat berpindah pada makanan yang jatuh dalam waktu kurang dari satu detik. Hal ini tentu menepis anggapan makanan yang 'belum lima menit' jatuh itu masih bisa dimakan. Oleh karenanya, memakan makanan yang jatuh ke lantai meski belum lima menit sudah dipastikan hanya mitos saja.
Sebenarnya saat makanan sudah jatuh, ada beberapa faktor yang perlu jadi pertimbangkan. Apakah makanan tersebut masih layak dikonsumsi? Ahli kuman dan bakteri, Professor Anthony Hilton, dari Aston University mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitiannya, jenis permukaan lantai, jenis makanan yang jatuh ke lantai dan berapa lama makanan berada di lantai bisa berpengaruh pada jumlah kuman yang berpindah ke makanan.
sesaat begitu makanan menyentuh permukaan lantai, makanan tersebut akan langsung terkontaminasi terutama pada permukaan yang halus tetapi jumlah bakteri dalam makanan akan bertambah sepuluh kali lipat setelah 3-30 detik teronggok di lantai.
Dari sudut pandang keamanan pangan, jika Sahabat Kasih memiliki jutaan sel mikroorganisme di sebuah permukaan, 0,1%-nya saja cukup untuk membuat kalian sakit. Selain itu, beberapa tipe bakteri tergolong sangat ganas, dan hanya sejentik kecil bisa membuat jadi sakit.
Kesimpulannya, semakin lama makanan melakukan kontak dengan permukaan lantai, meski hanya lima detik, cukup untuk bakteri berpindah terutama pada makanan yang lembab.