Bukan hanya anak-anak, orang dewasa dan lanjut usia pun masih berisiko mengalami penyakit cacingan. Khususnya pada orang lanjut usia, obat cacing dibutuhkan sebagai pencegahan dan pengobatan untuk menghindari komplikasi.
Penyakit cacingan disebabkan oleh infeksi parasit cacing di dalam tubuh manusia. Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, cacingan juga bisa dialami oleh orang dewasa. Apabila tidak ditangani dengan baik, cacingan pada orang dewasa dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 persen populasi di negara berkembang rentan terinfeksi infeksi cacing. Hal ini berhubungan dengan kurangnya tingkat kebersihan diri dan lingkungan serta minimnya sumber air minum yang bersih.
Umumnya, gejala cacingan yang dialami oleh orang lanjut usia hampir tidak berbeda dengan gejala yang dialami oleh anak-anak. Gejala pun akan dialami berbeda oleh setiap pengidapnya dan disesuaikan dengan jenis parasit yang menyebabkan penyakit cacingan.
Ada beberapa gejala umum yang dirasakan ketika lansia mengalami penyakit cacingan. Biasanya, lansia akan mengalami masalah gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit. Tidak hanya itu, gangguan kesehatan kulit, seperti ruam dan gatal-gatal juga bisa menjadi gejala cacingan pada lansia.
Lalu, kapan para lanjut usia memerlukan obat cacing? Umumnya, obat cacing bisa digunakan oleh lansia seperti anak-anak. Setiap 6 bulan sekali. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan paparan infeksi parasit yang dapat menyebabkan penyakit cacingan.
Jadi, jangan menganggap remeh penyakit cacingan, ya. Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Hindari mengkonsumsi makanan yang mentah terutama daging-dagingan, dan cuci semua sayur atau buah mentah yang akan dikonsumsi. Cuci tangan sesering mungkin setelah beraktivitas yang kotor.