ciri-ciri-pembuluh-darah-tersumbat-yang-perlu-diwaspadai
Ciri-Ciri Pembuluh Darah Tersumbat yang Perlu Diwaspadai

Pembuluh darah berperan penting dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketika terjadi penyumbatan, aliran darah menjadi terganggu sehingga jaringan tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Kondisi ini bisa berujung pada penyakit serius seperti serangan jantung atau stroke. Karena itu, penting mengenali tanda-tandanya sejak dini.

  1.  Nyeri Dada atau Dada Terasa Tertekan

Salah satu gejala paling umum dari penyumbatan pembuluh darah di jantung adalah rasa nyeri, sesak, atau tertekan di dada (angina). Nyeri bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung.

  1.  Mudah Lelah

Jika pembuluh darah tersumbat, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, seseorang mudah merasa lelah bahkan saat melakukan aktivitas ringan.

  1.  Kesemutan atau Mati Rasa

Penyumbatan di pembuluh darah otak atau tungkai bisa menimbulkan rasa kesemutan, mati rasa, atau kelemahan pada satu sisi tubuh. Ini bisa menjadi tanda awal stroke atau gangguan aliran darah perifer.

  1. Kaki Dingin dan Pucat

Jika aliran darah ke kaki terganggu, kulit bisa terasa lebih dingin dan tampak pucat atau kebiruan. Kadang juga disertai nyeri saat berjalan (klaudikasio intermittent).

  1. Sesak Napas

Saat jantung tidak mendapat suplai darah yang cukup karena sumbatan, kemampuan memompa darah menurun dan bisa menyebabkan sesak napas, terutama saat beraktivitas.

  1.  Tekanan Darah Tidak Stabil

Penyumbatan pembuluh darah dapat mempengaruhi tekanan darah. Kadang tekanan meningkat drastis (hipertensi) karena jantung berusaha mendorong darah melewati sumbatan.

Cara Mencegah Pembuluh Darah Tersumbat

  • Konsumsi makanan sehat (kurangi lemak jenuh, perbanyak sayur dan buah).

  • Olahraga rutin minimal 30 menit per hari.

  • Hindari rokok dan alkohol.

  • Kelola stres dengan baik.

  • Periksa tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara berkala.



Jika Sahabat Kasih mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini bisa mencegah komplikasi berbahaya di kemudian hari.