Normalnya, air kencing berbusa dapat terjadi karena kandung kemih penuh, sehingga air kencing mengalir cepat dan berbuih ketika dikeluarkan. Sementara itu, kondisi air kencing berbusa yang tidak normal biasanya juga disertai tanda lain, seperti urine berwarna keruh atau bahkan berdarah.
Jika kondisi ini jarang terjadi atau hanya sesekali, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Selain gangguan ginjal, kencing berbusa bisa juga muncul akibat kondisi lainnya, seperti dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. Kondisi kantung kemih yang terlalu penuh dengan urine juga bisa menyebabkan air kencing yang keluar mengandung busa.
Ada kondisi di mana jumlah kandungan protein di dalam urine menjadi sangat banyak dan melebihi ambang batas normal. Alhasil, urine yang dikeluarkan akan terlihat berbeda dari kondisi normal, serta terlihat berbusa. Kondisi inilah yang disebut dengan istilah proteinuria atau albuminuria. Salah satu penyebab penyakit ini adalah kerusakan pada filter ginjal.
Selain itu, urine juga bisa berbusa saat terkonsentrasi. Urine akan lebih terkonsentrasi jika kamu tidak minum banyak air sehingga mengalami dehidrasi. Kencing berbusa juga dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki terlalu banyak protein, seperti albumin, dalam urine. Protein dalam urine bereaksi dengan udara sehingga terjadi busa.
Pengobatan medis untuk mengatasi kencing berbusa dilakukan tergantung kondisi medis terkait. Jika urine pekat, minum lebih banyak air dan cairan lain akan meredakan dehidrasi dan menghentikan pembusaan.
Ketika urine berbusa disebabkan oleh kerusakan ginjal, Sahabat Kasih harus mengobati penyebabnya. Seringkali, diabetes dan tekanan darah tinggi menyebabkan penyakit ginjal. Sahabat Kasih dapat memperlambat perkembangan kerusakan ginjal dengan mengelola kondisi ini dengan baik.