5-fakta-monkeypox-yang-harus-diketahui
5 Fakta Monkeypox Yang Harus Diketahui!

Monkeypox, atau cacar monyet, adalah penyakit langka yang baru-baru ini menjadi perhatian global karena peningkatan kasus di berbagai negara. Meski jarang ditemukan di luar wilayah endemik, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini agar kita bisa lebih waspada dan melindungi diri. Berikut adalah lima fakta penting tentang monkeypox yang perlu Sahabat Kasih ketahui:


  1. Apa Itu Monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, anggota dari genus Orthopoxvirus yang juga termasuk virus variola (penyebab cacar). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Meskipun terkait dengan cacar, monkeypox umumnya lebih ringan, namun tetap bisa berbahaya.


  1. Gejala Monkeypox

Gejala monkeypox mirip dengan cacar, tetapi lebih ringan. Gejala awal biasanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan. Setelah beberapa hari, ruam muncul dan berkembang menjadi lesi yang berisi cairan, yang kemudian mengeras dan mengelupas. Masa inkubasi biasanya 6 hingga 13 hari, namun bisa berkisar antara 5 hingga 21 hari.


  1. Cara Penularan

Monkeypox dapat menular melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tikus, atau tupai. Penularan antar manusia terjadi melalui droplet pernapasan, kontak dengan lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi. Meski penularan dari manusia ke manusia lebih jarang dibandingkan dari hewan ke manusia, tetap penting untuk menghindari kontak erat dengan individu yang terinfeksi.


  1. Siapa yang Berisiko?

Semua orang berisiko terkena monkeypox, terutama mereka yang melakukan kontak erat dengan hewan atau individu yang terinfeksi. Namun, anak-anak, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, dan mereka yang belum pernah divaksin cacar lebih rentan terhadap infeksi yang lebih berat. Petugas kesehatan dan keluarga yang merawat pasien monkeypox juga memiliki risiko lebih tinggi.


  1. Pencegahan dan Pengobatan

Vaksin cacar terbukti efektif dalam mencegah monkeypox, dan beberapa vaksin baru sedang dikembangkan. Pencegahan lainnya termasuk menghindari kontak dengan hewan liar, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker serta alat pelindung diri saat merawat pasien. Pengobatan monkeypox sebagian besar bersifat suportif, fokus pada pereda gejala dan mencegah komplikasi.


Mengetahui lebih banyak tentang monkeypox dapat membantu kita lebih siap dalam menghadapi risiko infeksi. Jika Sahabat Kasih atau orang di sekitar Sahabat Kasih mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tetap waspada dan jaga kesehatan!