maag-vs-asam-lambung-si-kembar-yang-berbeda
Maag VS Asam Lambung “Si Kembar yang Berbeda”

Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit sampai mulas. 

Sedangkan maag sendiri adalah ketika volume lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penurunan, sehingga asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut. Dua kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi parah tanpa perawatan yang tepat.


Jika dilihat dari segi gejalanya, sakit maag ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang hilang timbul di area perut bagian atas. Kondisi lain yang paling sering terjadi pada sakit maag yaitu:


  • Perut kembung di bagian atas.

  • Perut terasa penuh saat makan, padahal makanan belum habis.

  • Nyeri pada ulu hati.

  • Buang angin dan bersendawa.

  • Mual.

  • Muntah.


Beda halnya dengan maag, gejala asam lambung bisa dikatakan lebih berat. Gejala tersebut yaitu refluks asam lambung ditandai dengan sensasi terbakar pada dada atau heartburn dan terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Sensasi ini dapat menimbulkan gejala antara lain:


  • Regurgitasi, yaitu makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan.

  • Dada terasa nyeri.

  • Kesulitan menelan.

  • Kerongkongan terasa mengganjal.

  • Dada terasa terbakar setelah makan dan bisa memburuk di malam hari.


Ada berbagai macam cara untuk diagnosis kedua penyakit ini. Baik maag dan asam lambung, keduanya dapat dilihat tingkat keparahannya berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan rontgen. Untuk melakukan endoskopi, Sahabat Kasih perlu mendapat rujukan dokter spesialis penyakit dalam. 


Lebih lanjutnya, Sahabat Kasih bisa kontrol dengan dokter spesialis ini di beberapa rumah sakit di bawah naungan Kasih Group.